Jumat, 31 Desember 2010

Tommy Harus Benahi Kombinasi Pukulan

Tommy S., Damianus W.dan M. Rachman
---------------------------                        
Tommy Seran masih memiliki banyak pekerjaan rumah menjelang pertarungan melawan Marlon Tapales asal Filipina pada Januari nanti. Menjelang pertarungan perebutan sabuk ad interim WBO Asia Pasific (Aspac) kelas terbang junior (48,9 kg) tersebut, stamina Tommy masih mengkhawatirkan.
Kelemahan itu terlihat saat Tommy melakoni uji coba dengan melawan mantan juara dunia M. Rachman di Sasana Rokatenda, Sidoarjo, (29/12). Dalam laga yang berlangsung enam ronde tersebut, Tommy sebenarnya mampu mengimbangi permainan Rachman. Jual beli pukulan juga banyak disajikan kedua petinju di atas ring.
Namun, itu tidak berlangsung lama. Tommy tampaknya bermasalah dengan fisiknya. Tak pelak, dia hanya mampu mengimbangi Rachman hingga ronde keempat. Selebihnya, pertarungan dikuasai Rachman.
’’Tommy sepertinya kelimpungan. Fisiknya terlihat lemah. Itu pekerjaan rumah bagi dia untuk memperbaikinya. Sebab, lawan yang dihadapi nanti jauh lebih kuat daripada lawan-lawan sebelumnya,’’ jelas Manajer Sasana Rokatenda Damianus Wera.
Tommy tidak menampik hal itu. Seusai pertandingan, dia menyatakan bahwa libur Natal yang panjang menurunkan fisiknya. Itu yang membuat petinju kelahiran Atambua, NTT, tersebut kesulitan menahan serangan dari Rachman.
’’Tapi, selama pertandingan tadi, saya mendapatkan banyak ilmu. Terutama gerakan menghindar Rachman yang sangat cepat. Dia beberapa kali membuat saya kesulitan mendaratkan pukulan pada sasaran yang tepat,’’ ucapnya.
Meski begitu, Tommy optimistis bahwa masalah tersebut bisa diatasi sebelum laga melawan Marlon. ’’Saya hanya membutuhkan waktu tiga hari untuk melakukan recovery. Namun, lebih dari itu, saya bersyukur. Dengan adanya laga ini, saya bisa mengetahui kelemahan saya,’’ papar dia.
Hal yang sama diungkapkan Rachman. Menurut petinju kelahiran Merauke, 39 tahun lalu, itu, Tommy harus banyak berlatih di dataran tinggi untuk memperbaiki kelemahan staminanya.
’’Karena oksigen di dataran tinggi sangat tipis. Itu dapat memperkuat jantungnya. Tommy juga harus memperbaiki kombinasi pukulannya. Banyak gerakannya yang belum sempurna,’’ saran Rachman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar