Selasa, 14 Februari 2012

Tommy Seran Duel Pemanasan di Jakarta



Tommy Seran akhirnya naik ring juga. Petinju binaan sasana tinju Rokatenda Sidoarjo ini, rencananya bakal menjalani pertarungan non gelar melawan petinju peringkat lima nasional Dominggus Nenokeba (Demokrat Jakarta) di stasiun TVRI Jakarta 19 Februrari mendatang.
    Yani Malhendo, pelatih sasana Rokatenda mengatakan, pertarungan tersebut adalah laga pemanasan bagi Tommy sebelum turun dalam partai tambahan Chris John di Singapura Maret mendatang. ’’Dia bisa mengasah naluri bertarungnya dari even ini,’’ ucap Yani.
     Sebagaimana diketahui, sudah setahun ini aktivitas Tommy hanya berlatih tanpa sekalipun naik ring. Petinju asal Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini terahkir naik ring saat mempertahankan sabuk WBO Asia Pasific nya melawan Mating Kilakil (Filipina), di GOR Hayamwuruk, Kodam V Brawijaya Surabaya 28 Januari tahun lalu.
     Nah, melawan Nenokeba menjadi momentum kebangkitan bagi Tommy untuk menunjukan kemampuannya. Apalagi, dia saat ini diproyeksikan oleh Damianus Wera, promotor internasional ke kejuaraan dunia. ’’Tommy harus memanfaatkan kesempatan ini untuk membuktikan kepada publik bila dia pantas ke pentas dunia,’’ ujar Yani.
     Sejauh ini, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan oleh Tommy. Persiapan yang dia jalani selama ini masih sebatas program umum. Seperti menjaga kecepatan dan akurasi pukulan. Rencananya, Tommy baru menjalani persiapan khusus sekembali dari Jakarta.
      ’’Setelah dari Jakarta kami akan memboyong semua petinju ke Pacet, Mojokerto. Di sana baru kami godok dengan sejumlah strategi dan teknik khusus. Kebetulan, April mendatang, Robert Kopa (petinju Rokatenda lainnya, Red) juga harus bertarung di Jepang,’’ jelas Yani.
      Sementara itu, Tommy Seran menyatakan, meski itu adalah laga tanpa gelar, dia tidak akan meremehkan Nenokeba. ’’Saya yakin dia sudah menjalani sejumlah persiapan jelang laga ini. Dan, saya harus antisipasi dia dengan maksimal,’’ tutur petinju yang saat ini sedang mengikuti pendidikan Pendeta itu.
Di sisi lain, Petinju  Darsim Nanggala berpeluang menuntaskan dendamnya kepada Maxi Rodriguez. Dijadwalkan pertarungan Darsim versus Maxi jilid kedua di kelas welter (66,6 kilogram) itu akan menjadi partai utama pada pertarungan 19 Februari mendatang.
Pertarungan ini sendiri akan memperebutkan gelar juara welter versi KTPI. Dan Darsim sebagai pemegang sabuk siap mempertahankan gelar tersebut.
’’Saya masih ingat saat perebutan juara welter KTI, November lalu saya dinyatakan imbang lawan Maxi. Padahal semua tahu, saya banyak mengenai Maxi. Sekarang saya ingin buktikan kalau saya layak menang atas Maxi,” tutur petinju berusia 32 tahun itu.
Meski jarak usianya dengan Maxi cukup jauh, Darsim 32 dan Maxi 25 tahun, petinju asal Cilacap itu optimis bisa mempertahankan gelarnya. ’’Kita sudah pernah ketemu. Jadi saya tahu bagian mana saja yang harus dipukul,” tutur Darsim lagi.

Jumat, 03 Februari 2012

Sofyan Kalah Lagi di Filipina

Rekor tanding Sofyan Efendi semakin dpenuhi kekalahan. Terbaru dia mengalami kekalahan saat menghadapi petinju Filipina Merlito Sabillo dalam pertarungan kelas terbang ringan (49,0 kg) di Cebu, Filipina, 28 Januari lalu. Dalam pertarungan tersebut Sofyan kalah angka mutlak. Wasit juri memberikan nilai akhir 78-74, 78-74, 78-74 untuk kemenangan Merlito.
    ’’Kejuaraan di luar negeri memang seperti itu, juri selalu berpihak bagi petinju mereka. Jadi, kalau memang tidak mampu menang KO (Knock Out) atau TKO (Technical Knock Out) maka jangan harap bisa bawa pulang gelar. Tapi, sepertinya Sofyan sudah bermain bagus bila melihat angka yang dikeluarkan juri,’’ kata pelatih Pirih BC, Mudhafar Dannu (30/1).
        Dengan kekalahan tersebut, Sofyan telah membukukan rekor 25 kali naik ring, dengan mengoleksi 11 kali menang (KO-9), 12 kali kalah (KO-2), dan seri dua kali. Mudhafar berharap Sofyan tidak patah semangat dengan hasil tersebut.