Selasa, 26 Juli 2011

Geliat Tinju Pro Malang Raya

 Dunia tinju di Malang Raya terus menggeliat. Even terakhir yang mereka gelar adalah Pentas Malang Super Fight di halaman Stasiun Kota Baru pada Minggu malam (24/7).
     Dua petinju profesional Kota Malang yang mereka tampilkan adalah Sam Polancho (Jaguar BC) dan Mosin Khadafi (D’Kross BC). Keduanya terlalu tangguh bagi lawan-lawannya. Mereka sama-sama mencatat kemenangan.
   Bahkan Sam Polancho bisa dikatakan tidak perlu bersusah payah untuk menjinakkan petinju Sasana Minakjinggo (Banyuwangi) Mahfud Taqwa. Sam hanya butuh dua ronde untuk memastikan diri sebagai pemenang pertandingan kelas bulu 58 kg itu. Sam dinyatakan menang TKO karena Mahfud tiga kali terjatuh pada ronde kedua.

Sedangkan Mosin yang turun di kelas terbang 50,8 kg menang angka mutlak atas Suryana dari Sasana Sinduro BC (Semarang). Tiga orang dewan juri kompak memberikan angka 26-24 untuk kemenangan Mosin.

Bagi Mosin, ini merupakan kemenangan kedua dalam satu bulan terakhir. Pada 4 Juli lalu, Mosin juga mencatatkan kemenangan angka ketika berlaga pada partai enam ronde di atrium Sutos Surabaya. Kala itu, Mosin mengalahkan petinju Sasana Rokatenda BC (Sidoarjo) Jhon Bajawa. Dengan dua hasil positif itu, Mosin tinggal menunggu waktu untuk bisa mendapatkan sabuk juara nasional pertamanya.
Pemilik Sasana D’Kross Ade Herawanto mengungkapkan, pihaknya kini tengah mematangkan rencana untuk menggelar kejuaraan nasional bagi Mosin. ”Rencananya 10 September nanti, kami gelar kejuaraan tinju di Malang,” ujar dia.
Gelar yang akan diperebutkan Mosin adalah kelas terbang versi KTPI (Komisi Tinju Profesional Indonesia). ”Tapi, mengenai siapa lawan yang dihadapi, kami belum bisa menentukan,” ucap pria yang juga berprofesi sebagai promotor itu.
Hanya, sebelum menuju kejuaraan itu, Ade berharap Mosin bisa membenahi berbagai kekurangan yang masih sering dia perlihatkan. Ketika melawan Suryana, misalnya, Ade menilai mestinya Mosin bisa menang KO. ”Beberapa pukulan Mosin sempat membuat lawannya goyah. Sayang Mosin sering terlihat ragu-ragu. Harusnya dia lebih agresif,” tandas dia.
Ade menaruh harapan besar bagi Mosin untuk bisa sukses di masa mendatang. Pasalnya, saat ini, Malang Raya bisa dibilang kering gelar. Satu-satunya petinju yang masih memiliki sabuk juara adalah petinju Sasana Yon Bekang 2 Ali Rohmad dengan sabuk juara nasional kelas bantam KTI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar