Petinju Darsim Nanggala harus kembali menunda ambisi menyatukan sabuk juara welter (66,7 kg) dari tiga badan tinju yang berbeda. Hal itu setelah pertarungannya dengan Maxi Rodriguez pada perebutan gelar juara kelas welter versi KTI Selasa (8/11) malam lalu di Cilandak, Jakarta dinyatakan seri.
Hasil tersebut tentunya menyesakkan bagi Darsim. Mengingat penilaian para juri, seharusnya petinju asal Sasana Amphibi itu menang angka tipis. Juri Suwarno memberikan nilai 113-114 untuk Darsim. Juri Suwandi memberikan nilai sama untuk kedua petinju 114-114. Sedang Juri Joe juga memberikan nilai sama 115-115.
Nah, ketika dihubungi kemarin (9/11) Darsim menyatakan rasa kecewa atas pertarungannya tersebut. “Pertarungan berjalan ketat. Dan saya banyak memasukkan pukulan ke arah Maxi. Terutama di atas ronde keenam,” kata Darsim kemarin. Dalam pertarungan 12 ronde itu, Darsim sempat kesulitan membongkar double cover Maxi di ronde awal.
Kesempatan emas Darsim didapat di ronde keenam dan kesembilan. Itu setelah kombinasi pukulan straight kanan dan hook kiri bapak dua anak itu telak mengenai rahang Maxi. Sayang, Darsim terlambat melepaskan upper cut untuk memungkasi pertarungan.
Namun ada sisi positif yang dipetik Darsim dalam pertarungan tersebut. Yakni masalah fisik Darsim yang sama sekali tak kedodoran meski berhadapan dengan petinju yang tujuh tahun lebih muda. “Berkat latihan fisik yang matang, saya mampu terus menekan selama 12 ronde,” ucap petinju berusia 32 tahun itu
Senada dengan Darsim, pelatih Beni Belonis juga tak puas dengan penilaian akhir pertarungan tersebut. “Mungkin karena berhadapan dengan juara bertahan, jadi keunggulan Darsim satu poin tak dianggap cukup. Dan ini sangat tak adil,” tutur pelatih berusia 34 tahun itu.
Dengan hasil tersebut, Beni berencana mengajukan surat kepada KTI dan promotor tinju kemarin untuk melakukan pertandingan ulang (rematch) antara Darsim versus Maxi. ’’Jelas saya mau petinju saya tanding ulang untuk pembuktian bahwa Darsim layak menang,” ujar Beni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar