Ya, Bayu Palue salah satu petinju binaan Rokaternada dijadwalkan untuk turun dalam partai perebutan gelar Komisi Tinju Indonesia (KTI) kelas bantam junior (52,2 kg) di Tuban, 14 Januari 2011.
Namun, permintaan bertanding yang datang dari Semen Gresik Boxing Camp (SGBC) Tuban itu, dengan tegas di tolak oleh Yani Malhendo, pelatih Rokatenda. Alasannya, jarak waktunya terlalu dekat dengan pelaksanaan kejuraan international yang mereka geber akhir Januari nanti.
’’Waktunya sangat mepet. Jadi, jika kami paksakan, maka itu akan berbahaya bagi petinjunya. Sebab, bayu juga harus turun akhirn Januari nanti. Padahal, waktu recovery yang ideal bagi petinju adalah empat minggu,’’ jelas Yani.
Yani berencana mengirimkan surat pemberitahuan kepada manajemen SGBC dalam waktu dekat. ’’Kami akan segera membatalkan undangan itu. Tapi, dengan cara yang halus lah,’’tutur pria kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat itu.
Bagi Bayu, sebenarnya dia juga ingin untuk bisa berpartispasi dalam laga itu. Sebab, dengan begitu Bayu mampu mengukur kemampuannya sebelum turun dalam kejuaraan yang digagas oleh manajemen.
’’Tapi, mau bagaimana lagi, saya hanya bisa mengikuti apa perkataan pelatih. Mereka juga mantan petinju, jadi tahu mana yang lebih baik dilakukan sebelum bertanding,’’ tutur Bayu.
Saat ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar