Harapan petinju Darsim Nanggala untuk menyandang dua gelar juara kandas. Sebab, dia kalah angka dalam duel melawan William Raick di studio TVRI, Jakarta, Minggu malam (23/1).
Pertarungan 12 ronde di kelas welter (66,6 kilogram) itu cukup bergensi. Pasalnya, duel tersebut mempertemukan dua juara dari badan tinju yang berbeda. Darsim adalah jawara versi Asosiasi Tinju Indonesia (ATI), sedangkan William pemegang juara versi Komisi Tinju Indonesia (KTI).
Kemarin (24/1) Darsim menyatakan bahwa kekalahannya bukan disebabkan kesalahan orang lain, melainkan kesalahan sendiri. ”Saya bermain terlalu emosional. Saya terburu-buru ingin merobohkan William,” kata Darsim. Karena terburu-buru, banyak pukulan petinju 31 tahun tersebut yang meleset.
Di empat ronde awal, Darsim tampil agresif. Kombinasi pukulan andalannya, hook kiri dan straight kanan, menghujani wajah William dengan bertubi-tubi. Petinju sasana 1000 Cimanggis tersebut bahkan nyaris jatuh di ronde kedua. Namun, berkat fisik yang prima, William berhasil menghindar dari kekalahan.
Selepas ronde keempat, William sukses membalikkan keadaan. Petinju 24 tahun itu mampu memainkan strategi dengan apik. Sadar unggul tinggi badan dan jangkauan pukulan, William bertarung dengan menjaga jarak. Berkat gaya bertarung itu, justru Darsim yang sulit menyerang.
Meski dinyatakan kalah, Darsim tak kehilangan gelar juara versi ATI yang disandangnya. Pasalnya, kekalahan bapak dua anak tersebut bukan disebabkan terpukul jatuh alias KO. Berdasar tiga juri, William unggul tipis. Yakni, 115-114, 114-114, 114-113.
Di sisi lain, duet pelatih Darsim, Lato Vegas-Beni Belonis, tidak kecewa atas kekalahan anak asuhnya. ”Darsim sudah tampil fight. Dia tampil menekan terus. Pukulannya berhasil membuat pelipis kanan William berdarah,” ujar Beni. Pria 34 tahun itu juga mengacungi jempol atas stamina Darsim yang bisa bertarung selama 12 ronde.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar