Impian Roy Mukhlis bertarung
di luar negeri untuk sementara waktu harus disimpan dulu. Penyebabnya,
manajamen Sasana GRIB (Gerakan Rakyat Indonesia Baru) tempat dia bernaung
sengaja membatasi dia untuk mengikuti pertarungan internasional.
Manajer GRIB Surabaya, Abdul Salam mengatakan bahwa mereka
terpaksa menempuh cara itu demi masa depan karir Roy Mukhlis sendiri.
Pertimbangannya, Roy
adalah petinju yang sedang berusaha untuk bangkit dari kegagalan. Ya,
sebagaimana diketahui, Roy
mengalami kekalahan hebat dari petinju Jepang Takashi Uchiyama, di Jepang pada
akhir 2010.
’’Jadi, pilihan yang paling tepat adalah lebih baik kami memaksimalkan
karirnya dengan mengikuti kejuaraan di dalam negeri saja. Sebab, Roy masih membutuhkan
banyak waktu untuk memperbaiki mentalnya,’’ kata Abdul Salam, pria yang juga
promotor bagi Roy Mukhlis itu.
Salam mengatakan bahwa, awal Agustus lalu Roy mendapat tawaran bertarung di Jepang.
Namun tawaran tersebut ditolak langsung oleh mereka. Sebab, lanjut Salam, meski
bayaran yang diberikan sangat besar, namun resiko pertarungan yang harus di
hadapi oleh petinju juga sangat tinggi.
Menurut pria yang juga seorang pengacara itu, Jepang memang
terkenal dengan negara yang memberikan kontrak tinggi bagi petinju. ’’Rata-rata
petinju yang main di sana
di bayara mulai Rp 50 juta sampai Rp 100 juta,’’ beber dia. Namun, Salam tidak
mau tergiur dengan tawaran itu. ’’Toh, masa depan Roy masih panjang dan dia bisa bertarung di
negara mana saja bila dia sudah benar-benar siap,’’ ujarnya.
Nah, sebagai ganti, Roy
saat ini sedang dipersiapkan untuk bertarung di Kupang, Nusa Tenggara Timur
pada 29 September mendatang. Meski rencananya bertarung delapan ronde, Salam
yakin laga itu bisa mengembalikan kepercayaan dirinya yang sedang meredup.
’’Roy
butuh banyak pertandingan untuk memperbaiki mentalnya. Dan, saya yakin dengan
sering mengikuti pertarungan-pertarungan kecil seperti ini membuat mental bertandingnya
semakin baik,’’ timpal Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar