Tommy Seran tidak hanya mampu membawa
nama sasana Rokatenda berkibar di belantika tinju international. Sulung dari
sepuluh bersaudara itu harus berjuang untuk menghidupi sembilan saudaranya di
Atambua, Nusa Tenggara Timur.
Maklum, meski berstatus sebagai juara
World Boxing Organization (WBO) Asia Pasific (Aspac) kelas terbang junior (48,9
kg), kehidupan ekonomi Tommy tidak bisa dibilang mapan. Bahkan, untuk menutupi
kebutuhan sehari-hari, dia harus bekerja serabutan menjadi sopir antar-jemput
anak sekolah. Kalau sekolah lagi libur, Tommy akan beralih tugas menjadi sopir antar-jemput para tuna
netra di beberapa panti jompo di wilayah Surabaya dan Sidoarjo
’’Penghasilannya juga tidak banyak,
setiap mengantar paling hanya dibayar Rp 50 ribu–Rp 100 ribu. Itu pun dalam
sebulan hanya dua sampai tiga kali tugas ,’’ cerita petinju yang sudah tiga
kali mempertahankan sabuk WBO Aspac itu.
Padahal, Tommy yang saat ini
menduduki peringkat kedua dunia versi WBO tersebut harus menghidupi sembilan
adiknya. Ya, saat ini Tommy bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga
setelah ayahnya, Raymundus Seran, meninggal dunia tahun lalu.
’’Jadi, untuk membantu keluarga di
sana, setiap minggu saya harus mengirimkan Rp 200 ribu bagi mereka. Selain bertinju,
saya juga harus mencari uang dari tempat lain,’’ kata pria yang bercita-cita
membangun rumah bagi sembilan saudaranya di Atambua tersebut.
Tommy lantas bercerita, selama
terlibat dalam dunia adu jotos, penghasilan terbesarnya adalah Rp 20 Juta. Itu
diberikan oleh sang promotor international Damianus Wera saat dirinya berhasil
merebut peringkat di WBO Aspac 2009 di Bali 2009.
’’Tapi, setelah itu, penghasilan yang
saya dapatkan tidak lagi sebesar itu meski turun di kejuaraan dengan level yang
sama. Saya tidak tahu apa yang terjadi, tapi bayaran yang saya dapatkan akhir-akhir
ini seperti tidak sebanding dengan perjuangan di atas ring. Padahal, kami sudah
mandi darah dan keringat,’’ timpal dia.
Meski begitu, Tommy merasa beruntung bergabung
bersama sasana Rokatenda. Sebab, jaminan kehidupannya dan kawan-kawan menjadi
tanggungan sasana, mulai dari makan dan tempat tinggal. (jawa pos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar