Sabtu malam (12/10) menjadi pertaruhan
karir petinju Roy Mukhlis (Sasana GRIB Jatim) untuk merebut juara kelas ringan
(61,2) versi WBO Asia Pasific (Aspac) di GOR Hayam Wuruk Surabaya . Dia akan menghadapi petinju
Filipina Weng Haya dalam perebutan gelar yang sedang lowong.
”Ini kesempatan terbaik yang dimiliki oleh
Roy Mukhlis. Sebab, kalau dia berhasil memenangkan pertarungan ini, maka sudah
pasti Indonesia
punya satu wakil di level WBO Asia Pasific. Peluang ini wajib direbut oleh Roy
Mukhlis,” kata Mikdon Neddy Tanaem, promotor pertandingan.
Menurut pria yang juga pengusaha di bidang jasa ekspor dan
impor itu, dirinya sudah merencanakan karir Roy Mukhlis di level dunia. Hanya
saja, Roy harus
mampu menunjukkan penampilan terbaiknya dalam pertarungan yang juga
memperebutkan sabuk emas Pangdam V Brawijaya Surabaya itu.
Ya, pada akhir
2010 lalu, Roy Mukhlis pernah memiliki kesempatan untuk merebut gelar juara
dunia WBA saat melawan Takashi Uchiyama di Jepang. Sayang, saat itu
keberuntungan belum berpihak kepada Roy
Mukhlis. Petinju asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini kalah TKO pada ronde
kelima.
Dalam kesempatan terpisah Roy Mukhlis mengatakan bahwa dirinya
telah banyak belajar dari kekalahan di Jepang. Bahkan, beberapa kelemahan
seperti strategi bertarung yang terlalu terbuka juga sudah dia evaluasi. ”Saya
tidak mau mengambil resiko, saya harus berjuang habis-habisan untuk gelar ini,”
tegasnya sebagaimana dikutip Jawa Pos.
Memang, apabila dilihat dari rekor bertanding kedua
petinju, Roy Mukhlis masih unggul di atas kertas. Dari 30 kali naik ring, Roy
Mukhlis sudah mengoleksi 26 kemenangan (20 KO), 2 kali seri dan dua kali kalah.
Sementara Weng Haya 17 kali menang (9 KO) dan enam kali kalah (3 KO) dari total
23 pertandingan.
Roy Mukhlis juga diunggulkan dalam
pertarungan ini, lantaran sang lawan baru mengalami kekalahan KO pada ronde
kedua saat bentrok melawan Miguel Berchelt di Meksiko, 22 Juni lalu.
Bagaimana
dengan Haya? Petinju kelahiran Mandaue
City , Cebu Filipina 24
tahun silam ini juga tak keder dengan sesumbar petinju tuan rumah. ’’Persiapan
saya di Filipina juga sangat maksimal, dan saya yakin bisa meraih kemenangan di
sini,’’ kata Wilson Vismar Ogso, nama asli Weng Haya.
Markus Remiasa, ketua panitia kejuaraan mengatakan, pertandingan yang digratiskan untuk penonton tersebut akan menjadi tolok ukur pergelaran tinju profesional di Jatim," Kami memang sudah bertekad untuk meningkatkan frekuensi tinju di Jatim, tapi kalau perhelatan ini sukses, kami optimistis kejuaraan dengan level paling tinggi juga bisa terlaksana di Jatim," tegas Remiasa.
Markus Remiasa, ketua panitia kejuaraan mengatakan, pertandingan yang digratiskan untuk penonton tersebut akan menjadi tolok ukur pergelaran tinju profesional di Jatim," Kami memang sudah bertekad untuk meningkatkan frekuensi tinju di Jatim, tapi kalau perhelatan ini sukses, kami optimistis kejuaraan dengan level paling tinggi juga bisa terlaksana di Jatim," tegas Remiasa.
Partai Lainnya
1.
Jacob Ton (Nekmese BC Surabaya ) v Beny Tamaela (Linduji BC
Solo) Kelas Welter Jr 63.5 Kg.
2.
Beniqno (Sasando BC
Tangerang) v Hanif Brawijaya (Arhanudse 8 BC Sidoarjo) Kelas bulu 55.3 Kg
3.
Rivo Rengkung (Linduji BC
Solo) v Otnel Negrito (Thomas Americo BC Dili Timor Leste) Kelas bulu 57.1 Kg
4.
Rachmad Budi
(Arema Singo Edan BC) v Delio Fernandes (Thomas Americo BC, Dili) Kelas terbang
50.8 Kg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar