Wongso Indrajit (52) mantan petinju profesional asal Sasana Sawunggaling Surabaya ditemukan meninggal di kamarnya Jl Kapten Tendean, Kota Kediri, Selasa (3/4/2012). Semasa hidupnya Wongso pernah menjadi juara kelas bantam versi WBC International pada 1989.
Meninggalnya, Wongso Indrajit, asal Kepanjen, Kabupaten Malang ini membuat kaget teman-temannya yang tinggal di mes. Mereka tidak mengira rekannya meninggal mendadak saat tertidur pulas.
Di Kediri, Wongso Indrajit bekerja sebagai juru tagih di KSU Niaga Jl Sukarno Hatta, Tepus, Kabupaten Kediri. Korban sudah enam bulan bergabung menjadi salah satu pegawai KSU Niaga.
Kasubag Humas Polres Kediri Kota AKP Surono menjelaskan, petugas kepolisian telah mendatangi TKP kamar mes tempat korban meninggal. Dari hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuhnya.
Jenasahnya sempat dikirim ke RS Baptis, Kota Kediri sebelum dipulangkan ke tempat tinggalnya diMalang .
’’Petugas telah mengirim jenazahnya RS Baptis untuk dilakukan periksaan medis,’’ jelas Surono.
Dari keterangan rekan-rekannya yang tinggal di mes menyebutkan, malam sebelum korban diketahui meninggal sempat tidur. Namun ketika pagi hendak dibangunkan ternyata Wongso sudah meninggal.
Karena belum diketahui secara pasti penyebab kematiannya, petugas melakukan olah TKP serta meminta keterangan sejumlah saksi.Ada dugaan korban meninggal karena terkena serangan jantung. "Karena meninggal mendadak, diduga korban terkena serangan jantung,” jelasnya.
Humas RS Baptis Thomas saat dikonfirmasi Surya menjelaskan, Wongso Indrajit memang sempat dibawa ke IGD pukul 7.50 WIB, hanya saja korban sudah dalam kondisi meninggal. Selanjutnya pukul 9.00 WIB jenasahnya dibawa keluarganya keMalang .
Sementara Totok, Manajer KSU Niaga saat dikonfirmasi menjelaskan, anak buahnya diduga meninggal karena terkena serangan jantung. Apalagi korban sebelumnya juga punya riwayat sakit jantung dan tekanan darah tinggi. “Pak Wongso diketahui meninggal pukul 4.00 WIB diduga karena serangan jantung,” ujarnya.
Wongso Indrajit mengawali tanding empat rondean. Dia meraih hasil seri melawan Moh Idansah di kelas terbang super pada 29 November 1981. Dia juga sempat menghadapi Elly Pical dalam perebutan juara KTI pada 1 November 1983, namun dia kalah angka. Dia juga pernah menantang juara OPBF pada 25 Maret 1990, namun dia dikalahkan petinju Korsel Lee Eun-sik dengan KO ronde pertama di Gyeongi-do Korsel.
Meninggalnya, Wongso Indrajit, asal Kepanjen, Kabupaten Malang ini membuat kaget teman-temannya yang tinggal di mes. Mereka tidak mengira rekannya meninggal mendadak saat tertidur pulas.
Di Kediri, Wongso Indrajit bekerja sebagai juru tagih di KSU Niaga Jl Sukarno Hatta, Tepus, Kabupaten Kediri. Korban sudah enam bulan bergabung menjadi salah satu pegawai KSU Niaga.
Kasubag Humas Polres Kediri Kota AKP Surono menjelaskan, petugas kepolisian telah mendatangi TKP kamar mes tempat korban meninggal. Dari hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuhnya.
Jenasahnya sempat dikirim ke RS Baptis, Kota Kediri sebelum dipulangkan ke tempat tinggalnya di
’’Petugas telah mengirim jenazahnya RS Baptis untuk dilakukan periksaan medis,’’ jelas Surono.
Dari keterangan rekan-rekannya yang tinggal di mes menyebutkan, malam sebelum korban diketahui meninggal sempat tidur. Namun ketika pagi hendak dibangunkan ternyata Wongso sudah meninggal.
Karena belum diketahui secara pasti penyebab kematiannya, petugas melakukan olah TKP serta meminta keterangan sejumlah saksi.
Humas RS Baptis Thomas saat dikonfirmasi Surya menjelaskan, Wongso Indrajit memang sempat dibawa ke IGD pukul 7.50 WIB, hanya saja korban sudah dalam kondisi meninggal. Selanjutnya pukul 9.00 WIB jenasahnya dibawa keluarganya ke
Sementara Totok, Manajer KSU Niaga saat dikonfirmasi menjelaskan, anak buahnya diduga meninggal karena terkena serangan jantung. Apalagi korban sebelumnya juga punya riwayat sakit jantung dan tekanan darah tinggi. “Pak Wongso diketahui meninggal pukul 4.00 WIB diduga karena serangan jantung,” ujarnya.
Wongso Indrajit mengawali tanding empat rondean. Dia meraih hasil seri melawan Moh Idansah di kelas terbang super pada 29 November 1981. Dia juga sempat menghadapi Elly Pical dalam perebutan juara KTI pada 1 November 1983, namun dia kalah angka. Dia juga pernah menantang juara OPBF pada 25 Maret 1990, namun dia dikalahkan petinju Korsel Lee Eun-sik dengan KO ronde pertama di Gyeongi-do Korsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar