Tommy Seran akhirnya naik ring juga. Petinju binaan sasana tinju Rokatenda Sidoarjo ini, rencananya bakal menjalani pertarungan non gelar melawan petinju peringkat lima nasional Dominggus Nenokeba (Demokrat Jakarta) di stasiun TVRI Jakarta 19 Februrari mendatang.
Yani Malhendo, pelatih sasana Rokatenda mengatakan, pertarungan tersebut adalah laga pemanasan bagi Tommy sebelum turun dalam partai tambahan Chris John di Singapura Maret mendatang. ’’Dia bisa mengasah naluri bertarungnya dari even ini,’’ ucap Yani.
Sebagaimana diketahui, sudah setahun ini aktivitas Tommy hanya berlatih tanpa sekalipun naik ring. Petinju asal Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini terahkir naik ring saat mempertahankan sabuk WBO Asia Pasific nya melawan Mating Kilakil (Filipina), di GOR Hayamwuruk, Kodam V Brawijaya Surabaya 28 Januari tahun lalu.
Nah, melawan Nenokeba menjadi momentum kebangkitan bagi Tommy untuk menunjukan kemampuannya. Apalagi, dia saat ini diproyeksikan oleh Damianus Wera, promotor internasional ke kejuaraan dunia. ’’Tommy harus memanfaatkan kesempatan ini untuk membuktikan kepada publik bila dia pantas ke pentas dunia,’’ ujar Yani.
Sejauh ini, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan oleh Tommy. Persiapan yang dia jalani selama ini masih sebatas program umum. Seperti menjaga kecepatan dan akurasi pukulan. Rencananya, Tommy baru menjalani persiapan khusus sekembali dari Jakarta.
’’Setelah dari Jakarta kami akan memboyong semua petinju ke Pacet, Mojokerto. Di sana baru kami godok dengan sejumlah strategi dan teknik khusus. Kebetulan, April mendatang, Robert Kopa (petinju Rokatenda lainnya, Red) juga harus bertarung di Jepang,’’ jelas Yani.
Sementara itu, Tommy Seran menyatakan, meski itu adalah laga tanpa gelar, dia tidak akan meremehkan Nenokeba. ’’Saya yakin dia sudah menjalani sejumlah persiapan jelang laga ini. Dan, saya harus antisipasi dia dengan maksimal,’’ tutur petinju yang saat ini sedang mengikuti pendidikan Pendeta itu.
Di sisi lain, Petinju Darsim Nanggala berpeluang menuntaskan dendamnya kepada Maxi Rodriguez. Dijadwalkan pertarungan Darsim versus Maxi jilid kedua di kelas welter (66,6 kilogram) itu akan menjadi partai utama pada pertarungan 19 Februari mendatang.
Pertarungan ini sendiri akan memperebutkan gelar juara welter versi KTPI. Dan Darsim sebagai pemegang sabuk siap mempertahankan gelar tersebut.
’’Saya masih ingat saat perebutan juara welter KTI, November lalu saya dinyatakan imbang lawan Maxi. Padahal semua tahu, saya banyak mengenai Maxi. Sekarang saya ingin buktikan kalau saya layak menang atas Maxi,” tutur petinju berusia 32 tahun itu.
Meski jarak usianya dengan Maxi cukup jauh, Darsim 32 dan Maxi 25 tahun, petinju asal Cilacap itu optimis bisa mempertahankan gelarnya. ’’Kita sudah pernah ketemu. Jadi saya tahu bagian mana saja yang harus dipukul,” tutur Darsim lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar