Petinju Darsim Nanggala mengambil keputusan berarti demi menyelamatkan karirnya. Merasa sering overweight alias kelebihan berat badan menjelang pertarungan di kelas welter (66,6 kilogram), petinju asal Sasana Amphibi itu berencana naik kelas.
Kelas baru yang ditempati Darsim adalah menengah junior (69,8 kilogram). Alasannya, dalam tiga pertarungan terakhir, berat badan bapak dua anak tersebut sering melonjak ke angka itu. Faktor sedikitnya pesaing di kelas tersebut juga jadi pertimbangan.
Nah, Darsim mengungkapkan, kepindahannya itu sudah dibicarakan dengan pelatihnya, Lato Vegas dan Beni Belonis. ”Pada dasarnya mereka setuju saja. Karena saya memang kesusahan mengontrol berat badan saya di angka 66 kilogram,” kata petinju kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, itu.
Pasca kekalahan atas William Raick, akhir Januari lalu Darsim berkonsultasi dengan tim kesehatan Sasana Amphibi. Hasilnya, para dokter menyimpulkan bahwa petinju berusia 31 tahun tersebut bertipe petinju yang berat badannya gampang naik, tetapi sulit turun.
”Daripada saya selalu diet ketat menjelang pertarungan, lebih baik pindah kelas saja,” ucap Darsim. Bahkan, untuk pertarungan pertamanya di kelas menengah junior, Darsim sudah mendapatkan tantangan. Rencananya, Dwi Amx asal Sasana Sakti, Bandung, menjadi lawannya.
Pertarungan perbaikan peringkat versi Komisi Tinju Indonesia (KTI) akan dilaksanakan Maret di studio TVRI, Jakarta. Dwi Amx adalah lawan yang mengalahkan rekan satu sasana Darsim, Arga Soka, pada November lalu di Jakarta.
Di sisi lain, pelatih Beni Belonis merestui jika anak asuhnya naik kelas. ”Persaingan di kelas menengah junior lebih sedikit. Hasil pantauan saya, hanya ada delapan atau sembilan petinju kuat,” ujar Beni. Apalagi sebagai pendatang baru, Darsim punya kesempatan emas. Lawan yang ditantangnya, Dwi Amx, adalah petinju peringkat ketiga KTI. (Jawa Pos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar