Hari ini (16/3) dunia tinju
professional dan amatir Indonesia
kehilangan salah seorang tokoh terbaiknya. Ya, Daniel Bahari adalah legenda
tinju yang komplit dalam percaturan olahraga adu jotos Indonesia.
Tidak hanya sebagai pelatih, dia juga seorang
manajer dan promotor tinju yang cemerlang. Sudah banyak petinju yang meraih
prestasi hebat dari tangannya. Karena itu ketika dunia tinju Indonesia mati
suri, kepergian Daniel Bahari ke alam baka seperti kian menambah kemuraman saja.
Selain mengantarkan putra pertamanya Pino
Bahari meraih medali emas di Asian Games 1990, Daniel dengan sasana miliknya, Cakti
Bali, juga melahirkan banyak petinju terkenal pada masanya. Sebut saja
Fransisco Lisbo, Adi Swandana dan Yulianus Bunga. Bahkan dia juga pernah menangani
mantan juara IBF kelas bantam junior Ellyas Pical.
Karena turut mengharumkan nama bangsa di
pentas internasional, Sasana Cakti Bali dijadikan nama jalan oleh pemerintah
daerah Bali. Sebuah pencapaian yang mengagumkan.
Di bidang kepromotoran, Daniel tak kalah
gemerlap. Padahal saat itu juga ada nama-nama promotor top nasional, seperti
Aseng Herry Sugiarto, Setijadi Laksono, dan Boy Bolang.
Daniel Bahari mampu menghidupkan tinju Indonesia
begitu semarak pada tahun 1990-an. Daniel yang menjadi promotor dan match maker di stasiun TV Indosiar mampu
mengubah pola pegelaran tinju off air
menjadi on air. Gelar Tinju
Profesional (GTP) Indosiar yang
ditayangkan setiap Jumat malam selalu dinanti masyarakat tinju Indonesia,
karena petinju yang ditampilkan selalu menarik untuk disaksikan.
Seorang promotor atau match maker tinju bisa dilihat dari cara dia memilih petinju untuk
dihadapkan satu sama lain. Dan disitulah kelebihan Daniel Bahari, sehingga
setiap partai yang dia tampilkan selalu menarik untuk disaksikan. Terbukti
rating GTP selalu tinggi, padahal acara itu digelar pada tengah malam.
Dari pertandingan di GTP itu pula Chris John
muncul. Dia kemudian menjadi bintang top dan menjadi petinju hebat di badan
tinju dunia WBA. Dalam pertanyaan pun, Chris John mengakui kehebatan Daniel.’’Pak
Daniel adalah salah satu pelopor semaraknya pertarungan tinju profesional di
televisi pada era 1990-an,’’ kenang Chris John.
Daniel yang saya kenal adalah figur yang
familiar, lugas dan tegas. Dia juga sangat disiplin ketika melatih para
petinjunya, termasuk kepada anak-anaknya ketika berlatih. Baik kepada Pino
Bahari, Champ Bahari, Nemo Bahari dan Daudy Bahari.
Tinju bagi Daniel Bahari adalah adalah olahraga keras, karena itu jika
seseorang memutuskan untuk menjadi petinju maka harus siap berlatih keras. Jika
tidak, akan menjadi bulan-bulanan lawannya yang bisa saja membahayakan dirinya.
Risikonya bisa tewas atau gegar otak. Dan itulah yang tidak dikehandaki Daniel.
Petinjunya harus benar-benar fit dan siap bertanding.
Daniel sebenarnya memiliki restoran di Bali, namun dia lebih banyak menghabiskan waktunya di
tinju. Totalitasnya dalam tinju tak bisa diragukan. Selain dirinya, dia juga
melibatkan anak-anaknya untuk menggeluti olahraga keras itu. Dan terbukti,
perannya dalam mengembangkan tinju pro maupun amatir sangatlah besar. Jasanya akan
dikenang sepanjang masa. Selamat jalan Om Daniel Bahari. (kholili indro)