Persiapan Hero Tito jelang pertarungan perbaikan peringkat kelas bulu OPBF delapan ronde melawan Ryo Takanaka di Jepang 30 Mei 2011 sedikit terkendala. Petinju yang menyandang dua sabuk juara nasioal kelas bulu 57,1 kg versi KTI (Komisi Tinju Indonesia) dan KTPI (Komisi Tinju Profesional Indonesia) itu mengalami masalah kelebihan berat badan.
”Berat Hero saat ini sekitar 59–60 kg. Karena pertandingan nanti Hero berlaga di kelas 57,1 kg, artinya ada kelebihan hingga 2 kg,” ungkap pelatih Sasana D’Kross yang menangani Hero, Nurhuda (23/5).
Mengingat laga di Jepang kurang dari seminggu lagi, Hero mesti segera menurunkan berat badannya. Sebab, jika sampai timbang badan tak kunjung berada di berat ideal, petinju berusia 25 tahun itu pun bisa terancam gagal menjalani pertarungan.
Meski begitu, Nurhuda yakin, dengan sisa waktu seminggu, Hero segera mendapatkan berat badan ideal. ”Saya kira kalau hanya dua kilo tidak akan terlalu sulit. Cukup dengan latihan jogging atau lari,” kata petinju nasional era 80-an itu.
Hero saat ini masih berlatih di Malang Boxing Camp (MBC), kompleks Stadion Gajayana. Latihannya masih difokuskan untuk meningkatkan kelenturan tubuh. Selain itu, karena pertarungannya tinggal seminggu lagi, tim pelatih meniadakan sparring partner.