Petinju Darsim Nanggala membuktikan janjinya. Dalam pertarungan melawan Dwi Amx kemarin (27/3) di Garut, Jawa Barat, petinju asal Sasana Amphibi iSidoarjo tu meraih kemenangan TKO (technical knock out) pada ronde ke-6. Dengan kemenangan itu Darsim berhak menyandang gelar juara kelas welter (66,6 kg) KTPI.
Wasit Jeferson Ponto (Sulut) menghentikan pertarungan tersebut setelah Dwi menyatakan menyerah dan tak mungkin melanjutkan pertarungan. Sebelumnya, petinju asal Sasana Siliwangi Bandung itu menerima sepuluh kali berturut-turut pukulan Darsim tanpa bisa melawan.
Ketika dihubungi kemarin, pelatih Darsim, Beni Belonis, menyatakan anak asuhnya bermain sesuai dengan strategi yang diinstruksikan. ”Sejak ronde pertama Darsim saya suruh merangsek dan bertinju dengan jarak pendek,” kata Beni . Berkat strategi itu, Dwi kerepotan membendung pukulan Darsim.
Di ronde ketiga, Darsim nyaris menganvaskan Dwi. Kombinasi pukulan jab kiri dan upper cut kanan Darsim membuat Dwi limbung serta pelipis kanannya robek. Mengetahui kondisi lawan yang sudah rapuh, Darsim semakin bersemangat untuk merobohkan lawan sesuai dengan target. Yakni, tak lebih dari delapan ronde.
Akhirnya di ronde keenam pertahanan Dwi jebol. Diawali straight kanan, Darsim lantas melancarkan kombinasi pukulan bertubi-tubi. Dwi terpojok dan tak melancarkan pukulan balasan sama sekali. Melihat kondisi itu, wasit menghentikan pertarungan dan menanyai Dwi. Rupanya Dwi menyatakan tak sanggup lagi bertarung.
Darsim merasa gembira dengan kemenangan yang diraihnya. ”Alhamdulillah, berkat doa keluarga dan masyarakat Sidoarjo saya memenangi pertarungan ini tanpa mengalami luka,” ujar bapak dua anak tersebut. Dengan koleksi gelar sabuk juara kemarin, saat ini Darsim memegang dua sabuk juara kelas welter; versi ATI dan KTPI.
Setelah kemenangan kemarin Darsim berambisi menyabet gelar ketiga. Dia ingin merebut sabuk juara kelas welter versi KTI yang dipegang William Raick. Pada pertarungan Januari lalu, Darsim kalah angka oleh William. ”Semoga tahun ini bisa terealisasi,” ucap petinju berusia 31 tahun itu. (Jawa Pos)