Senin, 26 Maret 2012

Sasana Inra dan SGBC Bekukan Diri

Minimnya pertandingan tinju pro di Indonesia membuat dua sasana di Jatim memilih membekukan diri. Sasana Inra (Indonesia Raya) yang dihidupkan Anis Roga memastikan tidak aktif lagi, per Maret 2012.
     Sasana Inra termasuk sasana tua di Surabaya. Sasana yang dirikan PW Afandi (ketua KTI Surabaya) sudah ada pada 1972, namun dalam perjalanannya sempat vakum kegiatan cukup lama.
    Sasana kembali hidup setelah Anis Roga datang pada tiga tahun lalu. Beberapa petinju pemula maupun pengalaman pernah bergabung, termasuk Julio de la Basez. Namun dalam perjalanannya juga tidak mulus. Dana dan kondisi kesehatan Anis juga menjadi salah satu alasan sasana Inra harus menghentikan operasional.
  ’’Selama ini tidak ada pemasukan bagi sasana. Padahal, untuk membiayai petinju dan merawat sasana butuh uang yang banyak,’’ujar Anis Roga.
    Lelaki yang pernah mencoba merebut gelar juara dunia IBF melawan Manuel Jesus Herrera (Republik Dominika) pada 30 Agustus 1997 ini pun memastikan bahwa Inra telah bubar. ’’Tidak ada lagi petinju yang latihan. Semua sudah jalan sendiri-sendiri,’’ lanjut Anis.
   Dengan pembekuan sasana tersebut, Anis memilih untuk menjadi karyawan di sebuah kantor pengacara di Surabaya. Ya, selama ini, selain mengurus tinju Anis memang juga mengejar gelar sarjana hukumnya di sebuah perguruan tinggi swasta di Surabaya.
 Neddy Mikdon Tanaem, manager Inra, memilih untuk tidak banyak komentar perihal masalah ini. Apalagi, saat ini Neddy sendiri telah membentuk Sasana Nekmese, sasana baru yang menampung petinju dari Inra.
 ’’Yang jelas, nasib para petinju harus diselamatkan. Toh sumber makan mereka selama ini memanga dari tinju,’’ ujar Neddy.
  Sebelum bubar, ada empat petinju professional yang berlatih di sasana yang bermarkas di Simo Lawang ini. Mereka adalah Wilson Oe Un, Jacob Ton, Julio de La Basez, dan Boido Simanjuntak.
   Di Tuban, Semen Gresik Boxing Camp (SGBC) juga membekukan diri.          ’’Sebenarnya kalau dibilang sasana kami bubar, juga tidak. Tapi, ditutup untuk sementara waktu. Manajemen saat ini menyarankan kami untuk memindah tempat latihan dari Tuban ke Gersik. Namun, sampai saat ini belum ada kejelasan,’’ ujar Hengky Gun, pelatih kepala di SGBC Tuban, Minggu (25/3).
        Menurut Hengky, tujuan sasana SGBC ini dipindahkan dari Tuban ke Gresik, agar proses pembinaan latihan bisa berjalan maksimal. Begitu pula jarak dengan Surabaya yang dekat membuat mereka tidak kesulitan untuk mencari lawan tanding bagi para petinju.
        Tidak bisa dipungkiri keputusan manajemen SGBC untuk tidak mengaktifkan sasana SGBC cukup menjadi pukulan telak bagi petinju mereka. ’’Mau bagaiamana lagi, para petinju itu sudah bergantung pada dunia tinju,’’ kata Hengky.
        Sebelum bubar, ada empat petinju yang aktif berlatih di SGBC. Mereka adalah Gun Hero, juara KTI kelas bulu junior 55,3 kg, Rufy Gun, kelas bantam junior (52,1 kg), dan  dua petinju amatir di kelas kadet, masing-masing Muhamad Ali serta Roberto Carlos.
        ’’Sambil menunggu kepastian manajemen, saya sebenarnya sudah berusaha untuk menitipkan beberapa petinju ke sasana yang ada di Surabaya. Tapi, mereka belum bisa menerima, sebab beberapa dari mereka ada yang juga kerja di Tuban,’’ lanjut mantan juara OPBF dan WBC Intercontinental kelas super bulu itu.       
        Dengan bubarnya SGBC Tuban, semakin memperpanjang daftar sasana yang gulung tikar di Jatim. Sebab, sebelumnya salah satu sasana cukup gaek di Surabaya, Indonesia Raya (Inra) BC juga lebih dulu bubar. Dan, tempat para petinju Inra itu berlatih sekarang sudah menjadi bengkel mesin kapal.

Selasa, 13 Maret 2012

Tommy Seran Kanvaskan Muksin Khadafi


Tommy Seran masih terlalu tangguh bagi Muksin Khadafi. Juara WBO Asia-Pasifik kelas terbang junior (49 kg) tersebut menang KO ronde keempat atas lawannya yang berasal dari Sasana Arema itu dalam duel nongelar di Universitas Narotama, Surabaya, tadi malam (10/3).
 Kemenangan ini sesuai dengan target yang diusung Tommy. Saat acara timbang berat badan pada Jumat (9/3), petinju asal Sasana Rokatenda itu  berkoar akan menjatuhkan lawannya di ronde-ronde awal.
 Kemenangan ini juga menjadi modal bagi Tommy sebelum mempertahankan sabuk juara WBO di Jakarta pada 21 Maret mendatang. Jadwal ini merupakan agenda baru. Sebelumnya, Tommy, yang kini berusia 28, itu naik ring pada April mendatang.
  Sementara itu, sabuk emas Rektor Universitas Narotama berhasil disandang Piter Nesi. Petinju Sasana Pirih Surabaya ini menumbangkan lawannya Jack Nelson (sasana DMC Solo) pada ronde keempat. Meskipun begitu, pada tiga ronde sebelumnya Jack sudah dibuat mencium kanvas.

Roy Mukhlis Gabung Sasana GRIB

Status Roy Mukhlis yang tidak jelas akan segera berakhir. Sebab, mantan petinju Sasana Bank Buana Semarang itu mulai menemukan sasana baru. Saat ini Mukhlis berlabuh di Sasana Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Surabaya. Sasana itu dibentuk pada Januari lalu.
”Jadi, tidak ada masalah lagi dengan status Mukhlis. Dia sudah bisa naik ring kapan dan di mana saja tanpa harus ada yang membatasi. Kami berharap agar dia mampu memanfaatkan status yang baru ini untuk terus berprestasi,” kata Abdul Salam, manajer Sasana GRIB Surabaya kemarin (12/3).
Sebagaimana diketahui, status Roy Mukhlis sempat bermasalah setelah memilih mundur dari Sasana Bank Buana Semarang. Penyebabnya, Sutan Rambing sebagai pelatih sekaligus manajemen dari sasana tersebut mempermasalahkan status Mukhlis. Bahkan, pihak Rambing berencana menggugat siapa pun atau sasana mana pun bila berani memainkan Mukhlis dalam kejuaraan resmi.
Sasana Rokatenda Sidoarjo yang sebelumnya berniat menampung Mukhlis pun tidak lepas dari ancaman tersebut. Bahkan, Damianus Wera, promotor tinju international sekaligus pemilik Sasana Rokatenda, dimintai sejumlah fee bila ingin menguasai sepenuhnya.
”Kami memberikan jaminan tidak akan ada lagi yang bisa menggugat Mukhlis. Toh, semua orang tahu bahwa Mukhlis tidak diberi kesempatan untuk naik ring selama setahun penuh saat berada di sasana lama. Itu sama saja merugikan dia sebagai petinju. Apalagi, banyak haknya sebagai petinju yang tidak terpenuhi secara total,” lanjut pria yang juga seorang pengacara itu.
Mukhlis pun dengan semringah dan menyambut baik kabar itu. Tidak hanya kepastiannya mendapat sasana baru yang membuat dia gembira. Tapi, oleh Abdul Salam, Mukhlis juga diberi pekerjaan. ”Dia sekarang berstatus sebagai karyawan di kantor saya,” timpal Salam.
Dengan kepastian mendapat sasana baru itu, Mukhlis mengaku siap untuk naik ring. Rencananya dia bertarung di Manado pada 14 April mendatang. ’’Saya akan buktikan bila karir saya belum habis. Saya tidak mau mengecewakan mereka yang bersedia menampung saya saat ini,’’ ucap Mukhlis.

Senin, 05 Maret 2012

Pirih-Narotama Gelar Kejuaraan Tinju Pro

Sasana tinju Pirih Surabaya terus menggairahkan atmosfer tinju profesional di Jatim. Sebelumnya, Pirih juga melakukan kejuaraan tutup tahun pada 31 Desember lalu. Nah, kali ini sasana warisan mendiang Eddy Pirih ini berkerjasama dengan Universitas Narotama Surabaya bakal menggelar kejuaraan ’’Perebutan Sabuk Emas Narotama” di Universitas Narotama, 10 Maret mendatang.
        ’’Kejuaraan ini adalah bagian dari komitmen kami agar pembinaan tinju profesional lebih bergairah lagi. Kami tahu, jumlah sasana dan petinju yang tersebar di Jatim tidak sedikit, namun selama ini kejuaraan yang tersaji tidak sebanding,’’ujar manajer Sasana Pirih Surabaya, Mudafar Danu, kemarin (5/3).
        Kendati kejuaraan tersebut tidak memiliki level yang besar, Mudafar tetap berusaha agar semua sasana tinju di Jatim bisa terlibat. Tujuannya, agar semangat pembinaan tinju professional tidak hanya terpusat di Surabaya. ’’Kami berharap dari even yang kecil ini mampu melahirkan perubahan yang besar bagi dunia tinju di Jatim,’’ lanjut mantan petinju nasional ini.
        Ada empat partai penting yang akan ditarungkan dalam even ini. Di partai utama akan mempertemukan petinju tuan rumah Piter Nesi (Pirih Surabaya) melawan Yanto Hawk (Sindoro BC Semarang) dalam pertarungan delapan ronde di kelas terbang junior 49 kg.
        ’’Sebagai petinju tuan rumah saya tidak mau malu di depan pendukung. Saya harus tampil maksimal dalam kejuaraan ini. Yang jelas pertarungan ini akan menjadi batu loncatan bagi saya untuk bisa merebut peringkat di level nasional,’’kata Piter terkait even tersebut.    
Sementara itu, kejuaraan ini dipastikan akan lebih seru lantaran pemegang sabuk WBO Aspac kelas terbang junior (48,9 kg), Tommy Seran juga ikut mengambil bagian. Petinju hasil binaan sasana Rokatenda Sidoarjo ini akan turun dalam partai ekshibisi enam ronde melawan Muksin Khadafi dari Sasana Arema Malang.
Selain itu, juga akan tersaji Kelvin Joe (Sasana Kuku Bima Semarang ) yang berhadapan dengan Hasta Larabi (Sasana Fiorentina Jakarta) di kelas bulu junior 55,3 kg. Serta petinju pendatang baru di Sasana Rokatenda, Oxon Edison yang akan menguji kemampuannya dalam pertarungan enam ronde melawan Machfud dari Sasana Minakjinggo Banyuwangi di kelas terbang (50,8 kg).
’’Even keci-kecil seperti ini sangat membantu untuk mengasah naluri bertarung kami. Meski tanpa gelar, saya akan bertanding dengan maskimal dengan menampilkan pertarungan yang indah dan enak ditonton,’’ timpal Tommy Seran.