Kamis, 19 Januari 2012

Tommy Seran Ancang-Ancang ke WBC

Tommy Seran berancang-ancang tarung di Jepang pada akhir Januari nanti. Petinju binaan Rokatenda Boxing Camp Sidoarjo ini akan bertarung untuk merebut sabuk WBC (World Boxing Council). Meskipun begitu, sampai saat ini manajemen Rokatenda belum menerima kontrak untuk pertarungan tersebut.
        ’’Kami hanya dihubungi oleh sala satu matchmaker di Jakarta terkait pertarungan Tommy di Jakarta ini. Tapi, kami berencana meneliti kembali isi kontrak tersebut. Terutama tentang nilai bayaran bagi Tommy. Sebab, untuk menciptakan petinju sekelas Tommy butuh anggaran yang tidak sedikit,’’ ujar DamianusWera, pemilik Rokatenda Boxing Camp.
        Saat ini, Damianus telah berangkat ke Jakarta untuk membahas kontrak pertarungan Tommy tersebut. Bagi Damianus, pertarungan di Jepang nanti merupakan pengalaman baru Tommy. Sebab, sebelumnya Tommy belum memiliki pengalaman untuk turun dalam kejuaraan versi badan tinju WBC itu.
        ’’Ini pengalaman baru bagi Tommy. Kami berharap dia bisa meraih hasil maksimal dalam laga kali ini. Apalagi, status dia saat ini adalah pemegang sabuk kelas terbang junior (48,9 kg) versi World Boxing Organization (WBO) Asia Pasific,’’ lanjut Damianus.
        Saat ini Tommy telah berhasil mempertahankan predikat tersebut sebanyak tiga kali. Petinju asal Atambua, Nusa Tenggara Timur ini terakhir kali mengamankan gelar itu pada akhir Januari tahun lalu. Saat itu dia berhasil menang "knock out" (KO) pada ronde ke-3 atas petinju asal Filipina, Mating Kilakil.
        Nah, meski belum jelas kontrak pertarungan Tommy, sang pelatih Yani Malhendo tidak mau mengambil risiko. Sejumlah program latihan mulai dipersiapkan untuk memaksimalkan kemampuan bertinju dia. Rencanya, Yani akan memboyong Tommy untuk mengikuti training center  selama dua minggu di Jakarta.
        ’’Setelah dari Jakarta, kami langsung training camp di Pacet sebelum berangkat ke Jepang. Kebetulan daerahnya berada di puncak dan suhunya cukup dingin. Kondisi tersebut sangat cocok dengan iklim Jepang yang saat ini memasuki musim dingin,’’ pungkas Yani.

Selasa, 10 Januari 2012

Roy Mukhlis Gabung Latihan di Rokatenda

Sasana Rokatenda Jatim bakal ketambahan anggota baru. Itu setelah petinju sarat pengalaman, Roy Mukhlis, memilih untuk bergabung dengan sasana yang bermarkas di perumahan Pondok Candra Sidoarjo itu.
          ’’Mukhlis sendiri datang dan memilih bergabung dengan sasana kami. Jadi, untuk sementara kami menampung dan memberikan fasilitas latihan untuk dia,’’ ujar pemilik sasana Rokatenda Sidoarjo Damianus Wera (3/1).
          Menurut dia, sebagai sasana tinju profesional mereka tidak serta merta menerima Mukhlis begitu saja. Sebab, ada sejumlah syarat administrasi yang harus di selesaikan oleh Mukhlis dengan pihak sasana terdahulunya.
          Sebelumnya, petinju kelahiran Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB) ini adalah petinju binaan sasana Bank Buana Semarang, di bawah asuhan Sutan Rambing, mantan pelatih juara dunia Chris John.
’’Kami masih menunggu penyelesaian administrasinya selesai. Sebab, Mukhlis adalah petinju profesional, jadi masalah transnfer antar sasana juga harus jelas. Saya ingin menempuh jalur normatif agar Mukhlis bisa resmi menjadi anggota Rokatenda,’’ lanjut pria yang juga promotor tinju International ini.
Dalam belantika tinju Internasional, Mukhlis telah mencatatkan 28 kali naik ring dengan 23 kali menang, tiga kali kalah dan dua kali seri. Terakhir, Mukhlis menjajal kekuatan pukulannya dalam pentas kejuaraan dunia di Jepang akhir 2010 lalu.
Saat itu keberuntungan belum berpihak ke Mukhlis. Tanpa pertahanan yang memadai, Mukhlis menjadi bulan-bulanan juara WBA kelas bulu super Takashi Uchiyama di atas ring.
Akhirnya, ambisi untuk menorehkan namanya dalam draftar juara dunia pupus. Mukhlis harus tersungkur pada pertengahan ronde kelima dengan retak pada tulang pipinya. Sayang, Mukhlis enggan berkomentar banyak tentang alasannya hengkang ke Rokatenda. ’’Saya sendiri yang memilih untuk datang dan latihan di sini. Saya ingin memperbaiki kemampuan bertinju saya,’’ucap Mukhlis.

Jumat, 06 Januari 2012

KTI Jatim Berbagi Ilmu di Timor Leste

 

KTI (Komisi tinju Indonesia) Jawa Timur kembali mendapat kepercayaan istimewa. Kali ini diminta menjadi penatar wasit hakim dan instruktur tinju pro di negeri jiran Timor Leste pada 15-17 Desember lalu.

Acara yang digagas untuk membangkitkan kembali pertinjuan di negara yang belum lama merdeka itu mendapat antusias dari penggemar tinju pro dan amatir. Karena itu para penatar dari KTI Jawa Timur juga sangat antusias untuk memberikan ilmu soal wasit hakim dan instruktur tinju.
    Rombongan KTI Jatim yang membagi ilmunya di Timor Leste adalah Drs. H. Djoko Tetuko M.Si (instruktur), Drs. M. Rois (instruktur), H. Bambang Subagyo (instruktur), dan Edy Wiyono (Wasit Hakim). Selain itu juga ada Monod dan H. Nur Huda sebagai pendamping.
    Dalam  acara tersebut selain penataran juga diramaikan pertandingan tinju. Jawa Timur mengirimkan enam petinju dan dua  pelatih dari Malang. Para petinju itu adalah Sam Polancho,  Kirno Armase, Sis Morales, Victor Mausul, Hero Tito,  Dan Riyantho. Sedangkan pelatih yang berangkat adalah Mamad, Romeo Surba.
   
Dalam pertandingan yang digelar pada 17 dan 18  Desember itu dipromotori Thomas Americo, mantan petinju pro Timor Timur.
 

Hasil Pertandingan

17 Desember 2011
Kelas Ringan 8 ronde:
Kirno Armase menang KO ronde lima atas Sam Polancho  
Kelas Bantam 4 ronde:
Delio Fernandes (Timor Leste ) menang angka mutlak atas Sis Morales.

18 Desember 2011
Kelas Ringan 8 ronde:
Hero Tito menang angka atas Victor Mausul  
Kelas Bulu 4 ronde:
Otnel Negrito (Timor Leste) menang KO ronde 1 atas Riyantho (Malang

Minggu, 01 Januari 2012

Piter Nesi dan Oxon Menang KO

Petinju Sasana Pirih Piter Nesi masih terlalu tangguh untuk lawannya. Dia menang knock out (KO) atas Syaiful Latif (SSBC Banjarnegara) pada ronde kedua dalam partai puncak Pirih Back to Back Sabtu lalu (31/12) di Sasana Pirih.
        Pertarungan perbaikan peringkat versi KTI di kelas terbang junior (49 kilogram) itu seharusnya berlangsung delapan ronde. Dengan hasil itu, The Tiger--julukan Piter Nesi--memperpanjang rekor kemenangannya menjadi 14 kali bertarung, 12 kali menang (8 KO), dan dua kali seri.
        Tanda kemenangan Nesi atas lawannya sudah terlihat sejak ronde pertama. Entah karena gugup atau terpukul, Syaiful tercatat empat kali jatuh di ronde awal pertarungan. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap mental bertarung Syaiful yang kelihatan surut di ronde selanjutnya.
        Tahu sang lawan sudah kalah secara mental, Nesi makin merangsek di ronde kedua. Ada dua pukulan telak yang sukses dilayangkan petinju asal Kupang, NTT itu. Yakni satu pukulan straight kanan yang mengenai wajah serta hook kanan yang mengenai rusuk kanan Syaiful. Terkena hook, petinju asal Banjarnegara itu jatuh kelima kalinya dan tak bangkit lagi saat wasit Edi Wiyono menghitung hingga sepuluh.
        Atas kemenangan tersebut, Nesi mengaku sangat gembira sekaligus kecewa. “Saya tadinya mengharapkan pertarungan bisa mencapai lima atau enam ronde. Kita mau kasih ke penonton satu pertarungan seru,” kata Nesi usai pertarungan. Dalam pertarungan dua ronde itu, Nesi baru mengeluarkan straight dan hook.
        Namun Nesi memaklumi kalau lawannya memang bukan kelas yang sepadan. Kalau Nesi sudah bertarung 14 kali, Syaiful dengan pertarungan kemarin baru melakoni empat pertarungan. Rekornya adalah dua kali menang, sekali seri, dan sekali kalah.
        Di sisi lain, Syaiful mengakui kalau dirinya grogi ketika menghadapi pertarungan itu. Apalagi, sang lawan terlihat lebih matang dan punya pengalaman lebih banyak. ’’Saya benar-benar kerepotan dengan Nesi. Dia lawan yang punya speed dan power yang melebihi saya,” tutur petinju berusia 17 tahun itu.
        Syaiful lantas mengakui seharusnya dirinya mengkoreksi sesumbarnya. Pada saat timbang badan Jumat (30/12) lalu, Saiful akan mengkanvaskan Nesi di ronde ketiga.
        Sementara pada pertarungan lainnya, Oxon Palue (Rokatenda BC Surabaya) berhasil menang KO atas lawannya, Joe Marikun (SSBC Banjarnegara), pada ronde keempat di kelas terbang (50,8 kilogram) versi KTI. Pertarungan kemarin sangatlah spesial bagi Oxon. Maklum ini adalah pertarungan pertamanya.
        Usai bertarungan, pemilik Rokatenda BC sekaligus  promotor tinju internasional, Damianus Wera menyatakan Oxon tampil luar biasa. ’’Oxon benar-benar menunjukkan kekuatan mental yang luar biasa. Meski lawannya lebih banyak pengalaman, namun Oxon berani keluar menyerang,” ujar Dami--sapaan Damianus Wera.
        Joe jatuh tertelungkup setelah di ronde keempat kombinasi pukulan Oxon mengenainya dengan telak. Sebuah straight kanan serta hook kiri tepat mengenai rahang Joe dan mengantar Joe mencium kanvas.
        Di sisi lain, Arif Blader (Sindoro BC Semarang) menang TKO atas Joni Simbara (SSBC Banjarnegara) di ronde ketiga kemarin dalam pertarungan kelas bulu (55,3 kilogram) versi KTI.